5 Punca Penyakit Hati



Allah swt berfirman :

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Ketahuilah bahawa setiap anggota badan kita diciptakan oleh Allah swt untuk tugas2 yang khusus, seperti mata diciptakan untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan begitulah seterusnya. Adapun tanda sakit anggota badan adalah apabila anggota kita tidak melaksanakan tugas tersebut dengan betul.

Sebagai contoh mudah, mata yang tidak dapat melihat dengan jelas maka ialah mata yang sakit, telinga yang tidak mendengar dengan baik,ialah adalah telinga yang sakit.

Demikian pula dengan hati, hati yang sakit terlihat dari ketidak mampuannya melaksanakan tugas khusus yang sebabnya Allah swt menciptakannya yaitu mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mencintai-Nya serta untuk beribadah kepada-Nya Maka barangsiapa yang lebih mencintai dan lebih mementingkan sesuatu selain Allah swt berarti hatinya sakit.

Sungguh sudah menjadi fitrah manusia apabila ia ditimpa suatu penyakit dia akan berusaha mencari ubatnya, benarlah kata pepatah “mencegah lebih baik dari mengubati.” Dan untuk mencegah suatu penyakit maka kita harus mengetahui penyebab-penyebabnya.

Ada suatu penyakit yang lebih berbahaya dari semua penyakit jasmani yang paling berbahaya. Sungguh suatu kerugian bila seseorang ditimpa suatu penyakit tapi ia sendiri tidak menyedarinya. Penyakit ini mudah sekali menular dan mudah tertanam dalam tubuh, dan berkemungkinan kita mengidap penyakit yang sangat berbahaya itu. Penyakit itu adalah penyakit hati.

Elok kita perhatikan penyebab-penyebab penyakit hati dengan senantiasa memohon pertolongan kepada Allah swt agar terhindar dari penyakit-penyakit tersebut dan berusaha mengubatinya bila kita telah terlanjur terjangkit penyakit tersebut.

1. Sebab berbuat syirik kepada Allah swt.

Syirik adalah jika seorang menyekutukan Allah swt dalam ibadah kepada-Nya. Di samping dia beribadah kepada Allah swt dia juga beribadah kepada selain Allah. Perbuatan syirik adalah perbuatan yang sangat tercela dan terlaknat.

Orang yang terkena penyakit ini ia akan menjalani hidupnya di dunia ini dengan iman dan aqidah yang cacat, hatinya akan selalu sakit, semua yang dilakukannya hanya berkisar nafsu belaka, dia tidak akan mengenal agama Islam ini dengan baik, sebaliknya dia akan mendapatkan kesedihan, perasaan takut, dan kehancuran, bahkan Allah swt menyifati orang-orang yang berbuat syirik kedudukannya lebih rendah dari binatang-binatang ternak. Allah swt berfirman,

أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلاَّ كَاْلأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلاً

“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami.

Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (QS. Al-Furqan: 44)

Disebutkan di dalam Alquran, orang yang berbuat syirik seperti seorang yang jatuh dari langit, kemudian disambar oleh burung-burung, dan dicabik-cabiknya, atau dilemparkan oleh angin ke tempat yang jauh dan hina.

2. Sebab derhaka kepada Allah swt.

Apabila derhaka (maksiat) sudah bertumpuk dalam hati seseorang, maka dia akan menghalangi pandangan hati sehingga dia tidak dapat melihat, menyedari, memahami serta berfikir tentang ayat-ayat Allah swt.

Jika maksiat telah berkumpul dalam hatinya, maka dia akan menutupnya sehingga hatinya tidak menyenangi kebaikan dan tidak mahu berdzikir kepada Allah swt, lalu yang paling menyedihkan ia akan dikuasai oleh hawa nafsurnya yang jahat, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى اْلأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلُ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِئَايَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ

“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya dijelirkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjelirkan lidahnya (juga).

Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka khabarkanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (QS. Al-A’raf: 176)

3. Sebab kelalaian dari berdzikir kepada Allah swt.

Manusia yang lalai akan terkejut tatkala mendengar dzikir atau nasihat dari seseorang, meskipun dia seorang penuntut ilmu, apalagi orang awam. Hal ini disebabkan kelalaian dari merenungi ayat-ayat-Nya sehingga syaitan masuk melalui peredaran darahnya menuju hatinya. Oleh karena itu, Allah swt sentiasa mengingatkan hal ini sebagaimana dalam firman-Nya,

وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَاوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِّنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ

“Dan telah dekat kedatangan janji yang benar (hari berbangkit). Maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (mereka berkata): “Aduhai, celakalah Kami, Sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya: 97)

Orang yang lengah atau lalai diibaratkan seperti orang yang masuk ke dalam masjid lalu syaitan menekannya sehingga orang tersebut tidak berdzikir kepada Allah sedikit pun, seperti orang yang datang ke sebuah majlis ilmu lalu tertidur atau memikirkan hal-hal dunia, sehingga ia tidak memahami isi dari ilmu yg disampaikan tersebut.

Tak kurang ramai yang merasakan dari berzikir kepada Allah adalah lebih baik membaca surat khabar atau bermain bola dan seumpamanya. Allahu Akbar

Kelalaian menyerang hati seseorang, sehingga membuatnya berpaling dari taat kepada Allah swt, tidak senang berdzikir, tidak senang mendengar suatu kebaikan dan tidak mau mendekati kepada para ulama.

4. Sebab berpaling dari mempelajari ilmu agama, mendalami, dan mempelajari sunnah Rasulullah saw.

Pada zaman sekarang ini, kita sering mendapati orang lebih faham ilmu dunia daripada ilmu agama, bahkan masalah-masalah yang ringan dalam agama mereka tidak mengetahuinya, tata-cara berwudhu atau mandi pun mereka tidak memahaminya, mereka lebih mendahulukan urusan dunia yang fana ini.

Kemudian ada sebagian kaum muslimin yang berpaling dari membaca dan memahami Alquran dan al-Hadis, sehingga hati mereka terjangkit suatu penyakit berbahaya. 

Terbukti pada zaman sekarang ini, banyak para pemuda muslim yang buta akan huruf Alquran dan tidak mampu membacanya apa lagi membaca Hadith2.. Mereka enggan belajar ilmu agama Islam yang benar, yang digali dari Alquran dan sunah berdasarkan pemahaman para pendahulu mereka yang soleh seperti para sahabat Rasulullah saw. Mereka lebih menyukai mempelajari buku-buku cerita rekaan, kisah orang2 yg lalai dan hasil karya musuh-musuh Islam, padahal Allah swt telah berfirman,

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى {124} قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنتُ بَصِيرًا {125} قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ ءَايَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنسَى {126}

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah dia, ‘Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?’ Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan.” (QS. Toha: 124-126)

بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

5. Sebab sibuk dengan urusan dunia dan mengabaikan agama.

Apabila seorang telah terjangkit penyakit ini, maka waktu-waktunya, samada siang atau malam dia habiskan untuk mengejar dunianya, pikirannya terfokus agar tercapai semua keinginannya. Adapun akhirat mereka kesampingkan sehingga tidak heran kalau ramai yang lebih suka ke tempat hiburan dari ke masjid, ramai yang lebih suka bersukan dari mendengar kuliyah agama, ramai yang lebih suka menonton tv dan filem bersama anak isteri dari menghadiri majlis ilmu. 

Kita bimbang inilah sifat yang difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa ia termasuk orang-orang yang lari dari berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam Alquran Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

أَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْءَانَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَآ

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)

Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang-orang yang lalai hati kita dari berdzikir kepada Allah swt dan mudah-mudahan Allah swt menolong kita sehingga senantiasa kita dapat menghindari penyebab-penyebab sakit hati tersebut dan senantiasa diberikan petunjuk dan hidayah-Nya. Amin.




Bahaya Pangkat Dan Harta Benda


Firman Allah :

كَلا إِنَّ الإنْسَانَ لَيَطْغَى * أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى

”Ketahuilah ! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, bila dia melihat dirinya sudah kaya dan serba cukup.” [QS. Al-‘Alaq : 6-7].

عن ابن كعب بن مالك الأنصاري عن أبيه قال : قال رسول الله ما ذئبان جائعان أرسلا في غنم بأفسد لها من حرص المرء على المال و الشرف لدينه

Artinya : "Dari Ka'ab bin Malik berkata, Rasulullah saw bersabda , "Tidaklah dua ekor serigala yang lapar lebih berbahaya bagi seekor kambing itu daripada ketamakkan seseorang terhadap harta dan kedudukan terhadap agamanya".

Semua manusia yang hidup di dunia akan diuji olih Allah swt. Ada kalanya ujian itu berbentuk kemiskinan dan kesusahan dalam kehidupan dan ujian2 lain yang sangat memerlukan kesabaran yang amat kuat dalam menghadapinya. Adakalanya ujian dalam bentuk kesenangan dan kekayaan dan pangkat atau keududukan yang baik. Ujian sebigini terlebih payah untuk seseorang bersabar dengannya.

Abdurrahman bin Auf r.a. berkata :

ابتلينا مع رسول الله بالضراء فصبرنا ثم ابتلينا بالسراء بعده فلم نصبر

Artinya : Kami telah diuji bersama Nabi saw dengan kesempitan dan kesusahan dan kami bersabar, kemudian kami diuji dengan kesenangan dan kami tidak mampu bersabar".

Kasih kepada pangkat dan kedudukan lebih bahaya daripada kasih kepada harta. Sebab seseorang akan mudah mengeluarkan hartanya untuk mengejar dan membeli pangkat, tetapi sebaliknya seorang itu tidak akan menukar pangkatnya untuk mendapatkan harta.

Siapa yang cinta pada harta dan pangkat kedudukan, dia akan tidak hiraukan keadaan orang lain, hatinya sentiasa curiga kepada orang, demi menjaga harta dan pangkat yang sangat dia kasihi.
Tiadalah ubat paling mujarab dalam mendapatkan kesembuhan dari penyakit kasihkan harta dan pangkat ini selain menyedari bahwa semua itu adalah pinjaman Allah swt kepada kita untuk sementara waktu sahaja. Sampai masanya semuanya akan diambil balik olih Allah samada diambil balik setelah kita meninggal dunia atau diambil balik ketika kita masih lagi segar bernyawa.

Berapa ramai orang yang ada harta bertimbun tidak dizinkan olih Allah swt menikmatinya sebab jatuh sakit. Dan ramai yang baru mendapat kekayaan dan belum sempat membelanjakannya tiba2 dijemput pulang olih Allah swt. Tinggallah segala harta dan kekayaan untuk anak isterinya.
Jika ada bekal akhirat, Alhamdulillah. Kalau tiada bekal dibawa mati, nahaslah jawabnya.

Ibnu Mas'ud r.a pernah berkata, "Barangsiapa yang mahu kepada akhirat, dia akan korbankan dunianya. Dan barangsiapa mahu kepada dunia, dia akan korbankan akhiratnya.

Pilihlah apa yang yang kita kamu pilih. Kita yang akan merasai kesudahannya.

Sebuah Novel Cinta


Seharusnya kita Berdua selamanya
Simpan janjimu Yang kau kata dulu
Jadikan aku Seperti tertulis
Dalam novel cinta

Tapi sebaliknya Masa dah berubah
Hati engkau Tak seperti dulu
Melihat hadirnya Aku fahami
Kemahuanmu

Andai waktu Dapat kembalikan masa
Waktu dulu Semasa kita bersama
Jangan datang Segala cerita
Dalam hidup kita

Mungkin itu Hanya impian dariku
Yang mengalah Demi kebahgiaanmu
Agar engkau berdua bersama
Ku mampu tersenyum Menerima

Andai waktu Dapat kembalikan masa
Waktu dulu Semasa kita bersama
Jangan datang Segala cerita
Dalam hidup kita

Mungkin itu Hanya impian dariku
Yang mengalah Demi kebahgiaanmu
Agar engkau berdua bersama
Ku mampu tersenyum

Seharusnya kita Berdua selamanya
Simpan janjimu Yang kau kata dulu
Jadikan aku Seperti tertulis
Dalam novel cinta

Tiba-tiba Muncul Terus Tukar Template

Wajah lama blog

Wajah lama blog




Assalamualaikum | Malam ni tetiba buka blog ni. Rasa macam nak tukar template. Malas nak fikir panjang terus tukar terus. Pakai template yang zaman dulu kala. Template waktu mula mula belajar blog dulu. Simple dan sangat simple. Edit template? Nantilah edit. Buat masa sekarang mood mengedit tak muncul lagi.

Mana hilang sebelum ni? Tak hilang pun. Ada je dalam dunia blog ni. Cuma tak buka blog ni. Kenapa? Sebab lebih tumpukan blog satu lagi. Kenapa pinggirkan blog ni? Tak pinggir pun. Blog ni ada satu nilai yang tak mampu untuk dinilai. Ada cerita disebalik kewujudan blog ni. Hurmm bila buka blog ni, rasa macam sayu. Sedih pun ada jugak. Tapi takpe, hidup perlu diteruskan. Be strong bro!

Malam ni blogging sambil dengar lagu 'Mungkinkah Terjadi by Spider'. Saja dengar lagu tu, lagu kenangan. Mencari kekuatan disebalik lagu tu. Hah, kekuatanlah sangat, rasanya macam sedih je. Sebek!. Tapi takpe, kuatkan hati.

Mak, pinjamkan hatimu agar aku dapat
belajar bagaimana kau hadapi masalah
tanpa mengeluh sedikit pun